Beberapa dari anggota Paskibra sekolah tidak mengetahui definisi Paskibra yang selama ini digelutinya. Hal itu disebabkan karena intensitas latihan baris berbaris yang terlalu sering ketimbang teori Paskibra itu sendiri, yang pada akhirnya anggota Paskibra minim akan pengetahuan. Ternyata tidak hanya tentang definisi Paskibra bahkan sejarahnya pun tidak tahu, siapa pendirinya juga tidak tahu, dan bagaimana sejarah bendera pun tidak tahu.
Selain intensitas latihan yang terlalu banyak juga disebabkan oleh metode pelatihan yang tidak menyeimbangkan antara teori dan praktek. Padahal buku-buku teori (panduan) tentang pelaksanaan kegiatan kepaskibraan sudah ada, dan tinggal diimplementasikan dalam kegiatan latihan. Bahkan nyaris sekali, ketika anggota Paskibra yang sekarang ini bila melihat buku merah putihnya yang masih kosong, walaupun berisi namun jauh dari harapan, artinya tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat oleh senior pendahulu. Begitulah sistem / metode pelatihan Paskibra. Dimana teori-teori yang berhubungan baik dengan praktek lapangan ataupun teori-teori diturunkan secara otodidak.
Selain intensitas latihan yang terlalu banyak juga disebabkan oleh metode pelatihan yang tidak menyeimbangkan antara teori dan praktek. Padahal buku-buku teori (panduan) tentang pelaksanaan kegiatan kepaskibraan sudah ada, dan tinggal diimplementasikan dalam kegiatan latihan. Bahkan nyaris sekali, ketika anggota Paskibra yang sekarang ini bila melihat buku merah putihnya yang masih kosong, walaupun berisi namun jauh dari harapan, artinya tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat oleh senior pendahulu. Begitulah sistem / metode pelatihan Paskibra. Dimana teori-teori yang berhubungan baik dengan praktek lapangan ataupun teori-teori diturunkan secara otodidak.