Lomba Gerak dan Variasi
Sejarah Lokasi
Awal mulanya Lomba Gerak dan variasi (LOKASI) yang diadakan di SMAN 1 Cikarang adalah kelanjutan dari mengikuti Lomba Gerak Keterampilan Peraturan baris berbaris (LOGIKA PBB) 2000 yang diadakan oleh FKP 5 dan Kospad 25 Bekasi tingkat SD, SLTP dan SLTA se DKI Jakarta dan Jawa Barat yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2000. Pada saat itu Paskibra SMAN 1 Cikarang turut serta dalam perlombaan dan meraih juara III tingkat Madya. Dengan berlatar belakang tersebut akhirnya tim Paskibra SMAN 1 Cikarang mengadakan lomba untuk pertama kalinya setelah sekian lama terdiam.Lokasi merupakan program terobosan yang diprakarsai oleh anggota Paskibra Angkatan V dan dilaksanakan sepenuhnya oleh tiga Angkatan, yaitu Angkatan VI dan Angkatan VII.Seusai mengikuti mengikuti perlombaan itu Paskibra SMAN 1 Cikarang dapat mengadakan kegiatan yang sama. Lomba yang dipimpin oleh Kang Ade sebagai Danton dan 15 anggotanya dari Angkatan V dan VI telah mampu menyatukan pandangan yang sama dan tekad yang bulat.
Satu tahun kemudian harapan itu belum juga terwujud walaupunkepengurusan Paskibra sudah berpindah tangan, dari kepengurusan Kang Ade periode 1999-2000 kepada kepengurusan kang Gufron periode 2000-2001. angkatan V sudah tidak sabar menunggu adanya kegiatan yang dicita-citakannya dahulu ketika setelah mengikuti lomba di SLTPN 5 Bekasi. Entah apakah kepengurusan Kang gufron belum berfikir kesana atau dia sudah mempunyai program yang lebih baik.Beberapa bulan setelah Kang Gufron naik tahta menjadi ketua Paskibra, sesepuh Angkatan V tetap tidak tinggal diam, mereka selalu mengadakan kontak. Ditengah-tengah menghadapi ujian akhir bagi Angkatan V muncullah sebuah gagasan mengenai lomba. Sebuah ide yang sangat cemerlang can cocok karena hal itu merupakan impian bagi Angkatan V.Tak lain dan tak bukan yang memberikan inspirasi untuk mengadakan lomba adalah Kang Yusuf Somantari yang selama ini bersikap pasif dalam Paskibra mampu menggagas sebuah ide terobosan. Ketika Kang Yusuf mempunyai de tersebut ia kemudian langsung memberitahukan idenya kepada Kang Ade yangs sedang berdiri disamping tiang kelas sambil bersandar menatap tiang bendera dipagi yang sejuk dan indah tepatnya didepan kelas 3 IPA 4. Menurutnya Kang Ade adalah sebagai mantan ketua, maka ide itu diampaikannya terlebih dahulu kepadanya.
Setelah agak lama berbincang-bincang terlebih akhirnya Kang Ade menyetujui idenya itu. Kang Yusuf selanjutnya menemui para rekan PPI'(( untuk dimintai pendapat yang sama. Mereka itu adalah Kang Yusuf Junaedi, Kang Supriyatna, Kang Masagus Abdulrahman. Pun-mereka setuju dengan akan diadakannya lomba. Kemudian berita itu segera disampaikan kepada rekan-rekan pengurus lama periode 1999 - 2000 yang selanjutnya dapat dengan Angkatan V. Pada akhirnya Angakatan V setuju dengan diadakannya lomba tersebut dengan menanggung segala resiko, walau sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir.Pergerakan terus dilakukan tidak hanya berhenti sampai disitu. Untuk itu sebagai organisasi yang sudah mempunyai kepengurusan maka ide itu harus dilaksanakan melalui pengurus. Sebagai jalan tengah pihak Angakatn V memilih kang Saeful Rohman sebagai perantara Angakatn V dengan kepengurusan Kang Gufron untuk diminta pendapatnya. Ia-pun setuju.Dimulailah rapat pengurus yang dilanjutkan dengan rapat 3 Angkatan untuk menyatakan kesepakatan. Saat itu Kang Gufron sebagai ketua nampaknya kurang antusias terhadap adanya lomba ini namun akhirnya musyawarah harus memutuskan kata setuju. Kemudian final dari rapat tersebut dihadiri oleh Pembina Paskibra (Drs, Agus KOmar) dan Wakasesk Kesiswaan (Drs. Sunarno). Ditengah-tengah rapat terdapat keganjilan yaitu, dalam moment apa acara ini dilaksanakan? Hal itu menjadi tanda tanya bagi peserta rapt. Tidak kehabisan ide, selalu saja ada alasan. Angkatan V brifing untuk memecahkan pertanyaan tersebut. Dalam kepikukan itu Kang Jun punya ide cemerlang, yaitu acara lomba ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Paskibra SMAN 1 Cikarang. Memang alasan yang masuk akal, dari pada tidak jadi mengadakan lomba. Akhirnya hasil keputusan rapat itu menyetujui acara lomba.Ada satu masalah lagi mengenai nama lomba yang akan dialaksanakan tersebut. Disela-sela belajarnya Kang Ade mencoret-coret kertas bersama teman sebangkunya untuk membuat sebuah nama yang cocok untuk lomba iyu. Beberapa judul telah dibuatnya, kemudian dari beberapa judul itu yang paling cocok adalah nama 'LOKASI'. Nama itu merupakan imajinasi dari refleksi lomba di Koswa 5 Bekasi. Kegiatan terus berjalan dengan melakukan persiapan-persiapan administrasi lomba. Dari hasil keputusan rapat besar itu maka LOKASI (Lomba Gerak dan Variasi) diadakan pada tanggal 1 April 2001 untuk yang pertama kalinya diadakan oleh PASKIBRA SMAN 1 CIKARANG.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Esensi Lokasi Bagi Paskibra
Lokasi bukan sekedar implementasi dari program kerja pengurus semata, melainkan sebuah trobosan besar demi kemajuan prestasi Paskibra dimasa depan khususnya Paskibra SMAN 1 Cikarang Utara yang dirancang sedemikian rupa melalui histori yang panjang. Lokasi terbentuk tidak begitu saja seperti membalikkan telapak tangan. Namun terbentuknya lokasi adalah sebuah perjuangan yang secara berkesinambungan terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan kondisi zaman.
Sebuah event lomba besar sekaliber lokasi dan lomba-lomba serupa sudah barang tentu dipromotori bukan dari siswa-siswi itu sendiri tetapi pastinya ada sebuah sistem dibelakang kegiatan tersebut. Entah apakah itu alumni atau memang perpanjangan tangan dari kegiatan sebelumnya yang dirintis dari bawah.
Sebut saja lokasi yang diprakarsai oleh siswa-siswi Paskibra SMAN 1 Cikarang angkatan 1998, bukanlah sebuah program kerja yang dirancang seperti pada umumnya. Kegiatan lokasi muncul secara murni dari lubuk hati yang terdalam untuk menunjukan sebuah kemampuan, sebuah obsesi, dan rasa tidak ingin diremehkan. Konflik internal membuka cakrawala berfikir mereka menjadi orang yang radikal tetapi mampu menunjukan sebuah kekuatan yang besar. Dengan keinginan dan semangat yang menggelora tampaknya konflik yang terjadi bukan menjadi kendala atau penghambat keinginan untuk maju. Begitulah semangat angkatan 1998 yang sampai sekarang masih tetap ada didalam lubuh hati mereka yang terdalam.
Alhasil lokasi yang telah berjalan hampir 8 tahun lebih ini maju pesat menyaingi pendahulu-pendahulunya. Bukan hanya itu lokasi yang awalnya biasa-biasa saja menjadi luar biasa, sebagai figur sentral event lomba khususnya di Kab. Bekasi. Keharuman nama lokasi menjadi idam-idaman paskibra sekolah baik di Kabupaten Bekasi itu sendiri maupun di daerah Jawa Barat pada umumnya untuk saling unjuk kebolehan dibidang baris-berbaris. Memang lokasi di tujukan untuk unjuk kebolehan dibidang baris-berbaris.
Lebih kurang 8 tahun lokasi mengalir bagai air yang tak berujung. Siapakah yang membuat jalan tersebut sehingga lokasi berjalan tanpa henti-hentinya setiap tahun, bahkan terus maju pesat seakan tak ada rem yang mampu mengendalikannya. Kebanyakan orang tidak tahu siapakah yang berperan dibalik layar lokasi itu sendiri. Dan kita tak perlu tahu siapakah orang yang selama ini berperan memajukan lokasi. Biarlah lokasi maju sebagaimana air yang mengalir itu. Dan semoga orang yang telah memajukan lokasi mendapat balasan yang lebih baik.
lalu apakah esensi lokasi bagi paskibra itu sendiri? Umumnya lokasi hanya menjadi ajang untuk berkompetisi dibidang perlombaan dan ingin mendapatkan juara. Jawaban tidak demikian.
Pertama; lokasi terbentuk atas dasar semangat dan keinginan untuk maju, oleh karena itu sudah selayaknya rekan-rekan paskibra sekolah mencari pelajaran dan hikmah dari lokasi dan bukan hanya mengejar prestise sang juara semata. Banyak hal yang dapat rekan paskibra dapatkan dari lokasi itu.
Kedua; Belajar untuk menggali potensi diri anggota paskibra baik itu paskibra SMAN 1 Cikarang ataupun peserta lomba. Dengan mengikuti perlombaan seperti lokasi atau sejenisnya selayakanya menjadi pemicu semangat menjadi lebih baik. Event lomba seperti lokasi ini merupakan momentum sebagai uji perbandingan dalam hal prosentase kinerja pengurus paskibra di sekolah masing-masing. Tentunya sebagai bahan referensi wacana kedepan dalam membuat program kerja.
Ketiga; Memberikan pelajaran organisasi yang tidak didapat didalam pelajaran kelas. Terlaksananya lokasi didukung oleh manajemen yang baik dan pembekalan-pembekalan yang turun-temurun dari kakak-kakak kelas. Himah dari lokasi bukan berhasil tidaknya pelaksanaan lokasi tetapi fase-fase sampai menuju lokai itulah yang penting. Dimana seorang anggota paskibra dilatih tidak sekedar paham dan mampu untuk membuat proposal tetapi juga mereka harus mampu mempromosikan kegiatan kepada pihak sponsor. Secara otomatis disinilah segi positif dari kegiatan lokasi, dimana seorang anggota dituntut tidak hanya mampu untuk sekedar mengibarkan bendera juga harus mampu memanajemen sebuah kegiatan yang didalamnya mereka harus belajar memimpin diri sendiri dan orang lain.
Keempat; Lokasi harus menjadi wadah persahabatan antara anggota paskibra diseluruh jawa barat pada khususnya dan indonesia pada umumnya. Bukan lagi menjadi wadah perpecahan. Menang kalah sudah biasa, apalagi yang sudah sering juara, tidak usah gelisah jikalau kalah justru harus dijadikan alat intropeksi diri. Begitu juga bagi yang menang jangan terlalu bangga diri hingga lupa diri.
Marilah kita menjadikan lokasi sebagai wahana belajar, saling tukar informasi dan juga tempat untuk saling berkenalan. Menjalin hubungan persahabatan dari tidak kenal menjadi kenal, dari tidak tahu menjadi tahu. Bukankah arti teratai mengartikan demikian. Antar pelatih yang satu dengan pelatih yang lain tidak saling gontok-gontokkan. Antara pembina yang satu dengan pembina yang lain saling akur. Marilah kita saling menutupi kekurangan teman-teman kita, bukankah sesama muslim itu bersaudara?
--------------arya--------------
Ketiga; Memberikan pelajaran organisasi yang tidak didapat didalam pelajaran kelas. Terlaksananya lokasi didukung oleh manajemen yang baik dan pembekalan-pembekalan yang turun-temurun dari kakak-kakak kelas. Himah dari lokasi bukan berhasil tidaknya pelaksanaan lokasi tetapi fase-fase sampai menuju lokai itulah yang penting. Dimana seorang anggota paskibra dilatih tidak sekedar paham dan mampu untuk membuat proposal tetapi juga mereka harus mampu mempromosikan kegiatan kepada pihak sponsor. Secara otomatis disinilah segi positif dari kegiatan lokasi, dimana seorang anggota dituntut tidak hanya mampu untuk sekedar mengibarkan bendera juga harus mampu memanajemen sebuah kegiatan yang didalamnya mereka harus belajar memimpin diri sendiri dan orang lain.
Keempat; Lokasi harus menjadi wadah persahabatan antara anggota paskibra diseluruh jawa barat pada khususnya dan indonesia pada umumnya. Bukan lagi menjadi wadah perpecahan. Menang kalah sudah biasa, apalagi yang sudah sering juara, tidak usah gelisah jikalau kalah justru harus dijadikan alat intropeksi diri. Begitu juga bagi yang menang jangan terlalu bangga diri hingga lupa diri.
Marilah kita menjadikan lokasi sebagai wahana belajar, saling tukar informasi dan juga tempat untuk saling berkenalan. Menjalin hubungan persahabatan dari tidak kenal menjadi kenal, dari tidak tahu menjadi tahu. Bukankah arti teratai mengartikan demikian. Antar pelatih yang satu dengan pelatih yang lain tidak saling gontok-gontokkan. Antara pembina yang satu dengan pembina yang lain saling akur. Marilah kita saling menutupi kekurangan teman-teman kita, bukankah sesama muslim itu bersaudara?
--------------arya--------------