Berawal dari sebuah kompetisi perlombaan di Plaza Pemda Bekasi sekitar tahun 1998. Paskibra SMAN 1 Cikarang (pasus86) masih dalam keadaan terpuruk dan terasing dari hingar bingarnya Sang Juara. Yang tampak hanyalah dokrin berembel-embelkan pelampiasan amarah yang tak beralaskan. Keterpurukan internal dan rongrongan akademisi perihal pola pendidikan mengikis perlahan idiologi paskibra. Satu demi satu, angkatan perangkatan mulai meninggalkan almamater tercinta. Tak ada pesan dan tak ada kesan.
Tahta kejayaan mulai runtuh dimakan zaman yang berubah mengikuti jarum jam dan tak pernah kembali. Taring-taring siraja ekschool rontok tak kuat menahan derasnya delimatika kehidupan kampus. Sekian lama paskibra menduduki kursi pemimpin siswa di SMAN 1 Cikarang harus dengan legowo lengser ke prabon.
Tahta kejayaan mulai runtuh dimakan zaman yang berubah mengikuti jarum jam dan tak pernah kembali. Taring-taring siraja ekschool rontok tak kuat menahan derasnya delimatika kehidupan kampus. Sekian lama paskibra menduduki kursi pemimpin siswa di SMAN 1 Cikarang harus dengan legowo lengser ke prabon.